Jumat, 23 November 2012

Kelebihan ban yang diisi dengan angin nitrogen

Ban adalah komponen penting pada
kendaraan. apapun kendaraannya
(mobil, motor, sepeda dan
sebagainya) tekanan gas (angin)
dalam ban perlu diperhatikan agar
kinerja (grip/daya cengkram) ban terhadap jalan tetap optimal dan umur
pakai ban menjadi lebih panjang. selain menggunakan angin, kini
beberapa toko ban juga menyediakan
gas nitrogen (N2) untuk diisi ke ban.
Begitu ganti isinya, tutup pentilnya
pun ditukar dengan warna hijau.
Banyak keuntungan dengan memakai N2 ketimbang keempat ban diisi
mengandalkan angin. Namun harga
untuk pengisian setiap ban cukup
mahal dibandingkan dengan yang
pakai angin. Muncul berbagai persepsi
mengenai penggunaan gas nitrogen pada ban kendaraan. Sebagian besar
menyatakan penggunaan nitrogen
membuat ban lebih empuk, malah ada
yang nekat menyatakan kendaraan
jadi hemat bahan bakar. Gas nitrogen sebagai pengisi ban Dikarenakan partikel gas Nitrogen
(N2) lebih besar dibandingkan
Oksigen (O2) maka N2 dapat
mencegah terjadinya kebocoran
(rembesan) yang menyebabkan
berkurangnya tekanan gas (angin) pada ban. Selain itu Nitrogen aman
digunakan karena tidak bisa terbakar,
tidak berbau dan merupakan bagian
dari gas yang ada di atmosfir yang
juga kita hirup sehari-hari. Untuk membedakan mana ban yang
di dalamnya berisi gas biasa dan yang
berisi gan N2, umumnya disepakati
dengan menggunakan tutup pentil
berwarha Hijau bertuliskan N2 untuk
ban yang diisi dengan gas N2 Keuntungan Menggunakan N2
sebagai gas pengisi ban : 1. Tekanan ban terjaga lebih lama
(menjadi lebih jarang mengisi ulang)
2. Daya cengkram dan kinerja ban
menjadi optimal akibat grip yang baik,
tekanan yang tidak berkurang)
3. Menghemat BBM (tekanan tepat, meringankan kerja mesin)
4. Memperpanjang umur pakai ban
(tekanan tepat, habisnya ban akan
merata)
5. Meningkatkan keselamatan
(tekanan tepat, grip dan stabilitas terjaga)
6. Tidak terjadi oksidasi pada karet
ban (memperpanjang umur elastisitas
karet ban)
7. Tidak membantu menimbulkan
karat (aman bagi komponen besi) 8. Tekanan ban yang stabil terhadap
temperatur ban (mengurangi
kecelakaan akibat pecah ban /
overpressure) Kelemahan gas Nitrogen (N2) sebagai
gas pengisi ban : 1. Harga yang masih mahal
Umumnya berkisar sekitar 10 ribu
hingga 20 ribu rupiah untuk setiap
ban. Belum lagi ada tambahan biaya
apabila sebelumnya gas pengisi ban
tersebut bukan N2, karena harus dikuras terlebih dahulu untuk
kemudian diisi gan N2. Biaya kuras
berkisar sekitar 5 ribu sampai 10 ribu
rupiah. 2. Perawatan
Setiap kali ban sudah terisi oleh N2,
maka selanjutnya jika tekanan
berkurang, sangat disarankan untuk
menambahkannya dengan N2 juga. 3. Ketersediaan
Belum banyak bengkel ban yang
menyediakan jasa pengisian N2. Berikut ini info untuk melakukan
pengisian Nitrogen : 1. Kuras angin ban disertai dengan
melepas pentil.
2. Setelah terbuang, isi N2 80 hingga
85 persen dari tekanan idealnya.
Semisalnya ban profil tipis, jika
seharusnya diisi 40 Psi, untuk penggunaan ini cukup diisi 32-34 Psi.
3. Kemudian lakukan poin 1 (buang
nitrogen) dan isi kembali (pentil belum
terpasang). Tujuannya, agar saat
pengisian asupan kedua murni N2.
4. Pasang pentil dan lanjutkan dengan pengisian kembali sampai batas ideal. NOTE:
apabila tekanan N2 berkurang dan
tidak ditemukan bengkel yang
menyediakan pengisian N2, kita dapat
menambahkannya dengan gas/angin
ban seperti biasa yang mudah ditemui di tepi jalan sebagai langkah darurat.
Namun apabila kita sudah dapat
menemukan bengkel yang
menyediakan pengisian N2,
sebaiknya ban tersebut kembali di
kuras ulang untuk diisi kembali dengan gas N2 murn

Tidak ada komentar:

Posting Komentar